BAB ii
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Berdasarkan kurikulum yang dikembang
sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1 Simpang
Pematang, Kabupaten Mesuji melaksanakan sesuai kemampuan dan sarana pendukung,
baik dari lingkungan sekitarnya maupun masyarakat yang ada dilingkungan
pendidikan. Proses belajar mengajar yang diselanggarakan di sekolah atau di
industri pasangan merupakan proses kelanjutan dari jenjang pendidikan yang secara
bertahap sesuai dengan program dan tingkatan yang berbeda. Praktik Industri
(PI) Merupakan rangkaian dari proses di atas, pada suatu program diklat yang di
berikan kepada peserta diklat sebagai feedback, dari proses tersebut di tuntut
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar kopetensi, baik yang ditetapkan
oleh sekolah maupun industri.
Meningkatkan mutu tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan muara dari sasaran pelaksanaan Pendiikan
Sistem Ganda dengan nama program Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) di dunia
usaha/industri atau instansi pemerintah. Dalam meningkatkan kualitas suatu
tamatan SMK tersebut diharapkan peran serta dukungan dunia usaha Industri atau
instansi, yang secara langsung akan menyerap tenaga kerja lulusan tingkat
menengah untuk dapat membantu dan mengarahkan pola pembinaan terpadu, antara sistem
belajar di sekolah dengan keahlian yang di butuhkan dunia usaha atau industri
maupun instansi pemerintah.
Program Praktik Kerja Industri ( Prakerin
) adalah :
1.
Program bersama antara sekolah ( SMK )
dengan dunia usaha dan industri yang di orgnisasikan melalui Majelis Sekolah
2.
Program sekolah dilaksanakan di dua
tempat sebagian di laksanakan di sekolah dan sebagian lainnya di industri
(perusahaan) atau instansi
pemerintah,sesuai
dengan program keahlian masing-masing SMK tersebut.
B.
TUJUAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
1. Tujuan
umum
Agar siswa dapat mengimple mentasikan pengetahuan yang didapatkan di
sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Tujuan
khusus
Praktik Kerja Industri (prakerin) yang dilaksanakan SMK Negeri 1 Simpang
Pematang adalah bertujuan:
a. Tercapainya
kompetensi praktik industri bagi siswa.
b. Siswa
mengenal secara langsung lingkungan Dunia Usaha/Industri.
c. Terjalinnya
hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan Dunia Usaha/Industri.
d. Menerapkan
dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh.
e. Mampu
beradaptasi dan bersosialisasi dengan
dunia usaha/industri.
f. Memahami
suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.
C.
MANFAAT
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
1. Bagi
Siswa
a. Memantapkan
kompetensi yang dipelajari di sekolah.
b. Membekali
siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan program keahlian
masing-masing sehingga siswa dapat mengembangkan diri selaras dengan
perkembangan Dunia Usaha/Industri.
c. Memberi
motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa wira usaha mandiri.
2. Bagi
Sekolah
a. Kesempatan
/ peluang untuk menjalin kerjasama untuk lebih mantap dengan Dunia Usaha/industri.
b. Peluang
memperoleh input (singkronisasi kurikulum) dengan Dunia Usaha / industri.
c. Promosi
sekolah dan peluang pemasaran lulusan.
3. Bagi
Dunia Usaha / industri
a. Kesempatan
bagi Dunia usaha / industri mengimplementasikan dukungannya terhadap dunia
pendidikan.
b. Peluang
bagi Dunia usaha / industri untuk mengembangkan diri (usahanya) bersamaan
dengan sekolah.
c. Peluang
bagi Dunia usaha / industri untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan.
BAB
II
PROFIL
INDUSTRI
A. Sejarah UPB (Unit Produksi Benih)
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur berdiri pada tahun 1950 pada
awalnya bernama kebun bibit Srikaton. Pada tahun 1965 kebun bibit Srikaton
selanjutya berbagai nama menjadi kebun bibit Sentral pembangunan Ampera. Pada
akhirnya sejak tahun 1981 sampai sekarang kebun bibit Sentral Pembangunan Ampere
berganti nama menjadi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan. Pada tanggal 1982,
berdasarkan perda No. 07 tahun 1982 dan Surat
Keputusan (SK) Gubernur kapada daerah tingkat 1 Lampung No. G/155 /BH/MK 1982,
UPB Tanaman Buah Pekalongan ditetapkan sebagi Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
dibawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian dan Ketahan
Pangan) daerah tingkat 1 Lampung. Berdasarkan perda No 04 tahun 1995.UPB (Unit
Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berubah menjadi unit pelaksanaan teknis
daerah. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur kepala daerah tingkat 1 Lampung
No 31 tahun 2001 di UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung
Timur dibentuk organisasi dan tata kerja Satuan Tugas (Satgas) pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.
Berdasarkan
peraturan Gubernur Lampung No 14 tahun 2008 tanggal 13 juli 2008 tentang
pembentukan organisasi dan tata kerja, struktur organisasi UPB (Unit Produksi
Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terbentuk Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) pada Dinas Provinsi Lampung sampai dengan sekarang.
B. Lokasi UPB Tanaman Buah Pekalongan
Lampung Timur
UPB (Unit
Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terletak Di dusun Badran
Sari, di desa Tulus Rejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur yang berjarak
2 km dari kantor Kecamatan Pekalongan 25 km dari kantor Kabupaten Lampung Timur
dan 60 km dari ibu kota Provinsi Lampung. Lokasi UPB (Unit Produksi Benih)
Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur memiliki batas batas wilayah alamiah dan Geografis.
Pada bagian timur UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berbatasan
dengan persawahan penduduk desa Tulus Rejo.
Pada bagian utara UPB (Unit Produksi
Benih) Tanaman Buah Pekalongan berbatasan dengan Way Bunut, PT Sang Hyang Seri,
BPPP dan desa Gantiwarno sedangkan bagian selatan UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman
Buah Pekalongan berbatasan dengan Pagar Embun Badran Sari dan desa Tulus Rejo.
C. Topografi dan Jenis Tanah
UPB (Unit
Produksi Benih) Tanaman Buah Lampung Timur terletak pada ketinggian 50 meter
diatas permukaan laut (dpl) dan memiliki Topografi yang landai. Jenis tanaman
yang terdapat di UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung
Timur adalah jenis tanah Merah Kuning (PMK) atau Ultisol dengan PH tanah
5,5-6,5 luas areal.
UPB (Unit
Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur memiliki luas areal 64
ha. Luas areal yang dimiliki oleh UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah
Pekalongan Lampung Timur terdiri dari areal pohon induk seluas 30 ha.Lahan
perbanyakan benih seluas 15 ha, sawah tadah hujan seluas 5 ha.Bendungan seluas
4 ha, konfleks perumahan seluas 3 ha dan lahan cadangan pinggir sungai seluas 8
ha.
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah
Pekalongan, Lampung Timur memiliki kelembapan relatif 60-75%, suhu udara 23-26°
C dan curah hujan rata-rata 1648,9 mm/tahun.
D. Struktur organisasi
UPB (Unit Produksi
Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur dipimpin langsung oleh kepala
subseksi. Dalam melaksanakan tugas, subseksi dibantu oleh penanggung jawab
umum, penaggung jawab pembibitan, penaggung
jawab kultur jaringan/ pembinanan penakar, penanggung jawab Blok Fondasi
(BF) dan SDM, penangggung jawab pemasaran/ penjualan, bendahara rutin. Penanggung
jawab umum dibantu oleh urusan kepegawaian/keuangan, dan urusan perlengkapan.
Penanggung jawab pembibitan dibantu oleh
urusan persemaian. Penanggung jawab BF dan SDM dibantu oleh urusan BF dan Blok Pengadaan
Mata Tempel (BMPT), serta urusan alat mesin pertaniaan (alsintan). Sedangakan
penaggung jawab pemasaran dibantu oleh urusan penjualan benih.
Berdasarkan surat Gubernur Lampung No.
31 tahun 2001 tanggal 21 juli 2001, struktur organisasi UPB (Unit Produksi
Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terbentuk tata kerja Satuan Tugas (Satgas).
Adapun mekanisme dan pembagian tugas kerjanya sebagai berikut:
1. Kepala
subseksi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan bertanggung jawab
langsung pada UPTD BBI Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2. Seluruh
petugas bertanggung jawab langsung ada subseksi sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
E. Tugas Pokok Dan Fungsi
1.
Penanggung
jawab umum
Tugas penanggung jawab umum adalah:
a.
Menyelenggarakan administrasi umum,
koordinasi dengan penanggug jawab lainya.
b.
Kepegawaian.
c.
Kebersihan lingkungan kantor dan
keamanan.
d.
Menyelenggarakan laporan seluruh
kegiatan setiap bulan dengan berkoordinasi pada penanggung jawab lainya dan
dibantu staf.
e.
Penghitungan benih akhir bulan.
2.
Penanggung
jawab kultur jaringan/pembinan penagkar
Tugas penanggun jawab kultur
jaringan/pembinaan penagkar adalah:
a.
Membantu program kultur jaringan.
b.
Melaksanakan seluruh kegiatan kultur
jaringan, terutama perbanyakan benih.
c.
Melaksanakan pengamatan terhadap kegitan
kultur jaringan.
d.
Mengadakan Pembina penagkar dan
memonitor arus benih baik jumlah yang diproduksi maupun yang tersalur.
3.
Penaggung
jawab perbenihan
Tugas dari penanggung jawab dari
perbenihan adalah : menyusun program dan menyiapkan benih dari pengadaan
biji-bijian sampai benih karantina dan siap salur.
a.
Membuat penyerahan benih yang siap
kepada urusan perlengkapan.
b.
Menyiapkan gudang benh unntuk karantina
benih.
c.
Mengatur tenaga kerja baik petugas
maupun tenga kerja.
d.
Membantu pemasaran benih.
4.
Penaggung
jawab BF dan SDM
Tugas dari penanggung jawab BF dan SDM
adalah:
a.
Menyusun program pengembangan
buah-buahan varietas baru serta pemeliharaan seluruh BF yang ada termasuk BPMT.
b.
Mencari varietas lokal yang unggul untuk
dikembangkan sekaligus untuk koleksi tanaman langka.
c.
Pemeliharaan dan pemanfaatan alat mesin
yang ada.
d.
Membagi staf maupun tenaga harian.
e.
Membantu pemasaran hasil kebun.
5.
Penanggung
jawab penjulan
Tugas dari penanggung jawab penjualan
adalah:
a.
Memasarkan benih yang ada dan hasil
dibantu oleh masing-masing penanggug jawab dan urusan penjualan.
b.
Membukukan seluuruh hasil penjualan
benih dan hasil kebun yang dikordinasikan dengan urusan perlengkapan.
c.
Setiap penjualan dibuatkan nota
penjualan rangkap 3, masing-masing 1 lembar untuk bendahara penerima, 1 lembar
untuk urusan perlengkapan, dan 1 lembar untuk arsip.
d.
Seluruh hasil peenjualan disetor
langsung kepada bendahara penerima unuk selanjutnya disetor ke kas daerah.
6.
Bendahara
penerima
Tugas dari bendahara penerima adalah:
a.
Membukukan seuruh penerimaan dan setoran PAD dari penanggung jawab penjuaalan
benih dari hasil kebun.
b.
Menyetor hasil penjualan benih dan hasil
kebun, sewa rumah dinas ke kas daerah yang ditunjuk.
c.
Melapor seluruh kegitan baik penerimaan
maupun hasil setoran PAD setiap bulan.
7.
Urusan
umum
Tugas dari urusan umum adalah:
a.
Membantu penanggung jawab umum di bidang
adminisrtrasi baik laporan kegitan maupun laporan proyek.
b.
Melaksanakan kegitan pelebelan.
c.
Pengecekan benih pada akhir bulan.
d.
Melaksanakan pembersihan dalam kantor maupun
lingkungan.
8.
Urusan
keuangan keepegawaian
Urusan keuangan kepegawaian adalah:
a.
Membantu penanggung jawab umum di bidang
administrasi keuangan baik kegiatan rutin, gaji dan proyek.
b.
Membuat daftar kehadiran pegawai
setiap bulan.
c.
Menyelenggarakan administrasi kepegawaian
baik urusan kenaikan pangkat dan gaji berkala serta pension.
9.
Urusan
perlengkapan
Tugas dari urusan perlengkapan adalah
a.
Membantu penanggung jawab umum di bidang
aministrasi barang, inventaris dinas dan benih.
b.
Membukukan seluruh yang masuk maupun
yang keluar baik barang inventaris maupun benih.
10. Urusan persemaian
Tugas dari urusan persemaian adalah:
a.
Membantu penanggung jawab pembenihan
tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan.
b.
Melaksanakan kegiatan perbanyakan benih.
c.
Membagi tugas baik karyawan maupun
tenaga harian.
d.
Mencatat benih di gudang benih.
11. Urusan BF dan BPMT
Tugas urusan dari BF dab BPMT adalah:
a.
Melaksanaan pemeliharaaan seluruh BF dan
BPMT.
b.
Melaksanakan pergantian terhadap tanaman
yang sudah kadaluarsa minimal 3 tahun untuk BPMT.
c.
Memperbaiki screen house yang kasanya
rusak.
d.
Mencari varietas lokal yang unggul untuk
dikembangkan.
12. Urusan alsintan (alat mesin
pertanian)
Tugas dari urusan alsintan adalah:
a.
Membantu penanggung jawab BF dan BPMT
dibidang alsintan baik memelihara maupun memperbaiki alat-alat yang rusak
b.
Mengontrol alat-alat mesin senelum
dioperasikan
c.
Memanfaatkan alat-alat sesuai kebutuhan
masing-masing penanggung jawab
13. Urusan penjual benih
Tugas dari urusan penjual benih adalah:
a.
Membantu melayani kepada penanggung
jawab penjualan
b.
Melaksanakan penjualan benih setelah jam
maupun sehari-hari libur dan hasil penjualan disetor kepada penanggung jawab
penjualan
14. Anggaran biaya
Sumber dana operasional di UPB (Unit
Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan meliputi:
a.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN)
Dana dari APBN digunakan untuk mengisi
kegiatan-kegiatan umum berupa pengujian-pengujian melalui proyek pengembangan
tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Lampung
b.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dana APBD digunakan untuk memenuhi
beberapa usulan kegiatan yang tidak tertampung di APBN.
F. Visi-Misi Perusahaan
1. Visi:
Pusat
Perbenihan dan Agrowisata berbasis Hortikultura yang unggul dan terkemuka di
Sumatera
2. Misi:
Mengembangkan Agrowisata berbasis
Hortikultura melalui optimalisasi sumber daya alam dan unggulan komparatif. Meningkatkan peran balai benih
induk sebagai sumber benih unggul dan bermutu sekaligus barometer pengembangan
penakaran benih.
BAB
III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
Tempat
Dan Waktu Pelaksanaan
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan menjalankan Praktik
kerja Industri (Prakerin), di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan, selama
kurang lebih Tiga Bulan dimulai dari
tanggal 1 Desember 2016 sampai dengan 28 februari 2017. Tempat Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan yang
terletak di desa Badransari, Kec. Pekalongan, Kab. Lampung Timur, Jl
Pertaniaan 123 Pekalongan. Pelaksanaan
prakerin di UPB Pekalongan dengan cara berkelompok untuk menyelesaikan tugas
yang di berikan oleh pembimbing. Selama berada di UPB Pekalongan kegiatan
prakerin mengikuti aturan yang telah di tetapkan oleh UPB (Unit Produksi Benih)
Pekalongan. Setiap kegiatan Prakerin di
bimbing langsung oleh pembimbing dari UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan dan setiap kegiatan dicatat dalam
jurnal kegiatan prakerin yang telah di berikan oleh pihak sekolah.
B.
Pelaksanaan
Kegiatan
-
Persiapan
lahan persemaian
Sebelum melakukan persiapan lahan persemaian
melakukan pemilihan lahan yang cocok dan
dekat dengan sumber air, tempat nya mudah dijangkau gulma pada lahan tesebut
tidak terlalu tinggi sehingga mudah dalam pembukaan lahan selanjutnya lahan
dilakukan penyemprotan gulma, setelah gulma menguning dilakukan pemotongan
dengan mengguanakan mesin pemotong rumput agar cepat dalam pelaksanaanya.
-
Persemaian
kedua
Persemaian kedua adalah kegiatan
pemindahan. Bibit yang akan dipindahkan ke persemaian kedua yaitu saat bibit
berumur 3 bulan. Pengolahan tanah untuk persemaian kedua yaitu dengan
menggunakan hand traktor kemudian di gemburkan menggunakan cangkul dan
bersihkan bedengan dari sisa-sisa tanaman dan gulma. Dalam satu bedengan dapat
ditanami 2 baris bibit jeruk. Bibit tanam dengan jarak 22x15 cm dengan jarak
bedengan 50cm, kemudian diberi naungan. Setelah bibit jeruk dipindahkan
kepersemaian kedua maka perlu dilakukan pemeliharaan penyiraman secara rutin.
-
Pemindahan
seedling jeruk ke persemaian kedua
Contoh sederhana untuk menyiapkan bibit
tanaman jeruk asal biji (seedling) yang nantinya akan digunakan sebagai
sediaaan batang bawah dalam proses pembuatan bibit secara klonal
(perbanyakan vegetatif),
dimulai dari pemilihan buah jeruk sebagai bahan utamanya hingga proses
pembuatan bibit yang dikehendaki oleh pembuatnya.
Penyortiran
batang bawah jeruk:
ü Jeruk
memiliki sifat tahan kekeringan.
ü Jeruk
bebas dari penyakit.
ü Masih
dalam keadaan segar dan baik walaupun sudah di cabut.
C.
Melakuan
pengolahan lahan
Dalam melakukan pengolahan lahan jeruk di UPB (Unit
Produksi Benih) Pekalongan kami menggunakan alat manual dan mesin untuk
persemaian kedua jeruk. Dengan cara menggemburkan tanah lalu tanah diratakan lalu
membuat drainase. Ketinggian tanah dari drainase 30 cm, dalam penggemburan
tanah, tanah di campur dengan pupuk kandang setelah itu di gemburkan dengan
hand traktor, lalu biarkan sampai 1 minggu, kemudian membuat lubang tanam
dengan jarak 22x15 cm.
D.
Penanaman
jeruk
Pananaman jeruk dilakukan setelah lahan
diolah, sebelum jeruk ditanam jeruk direndam pada ZPT yang sudah disiapkan
selama 3 menit, setelah itu rendam jeruk ke dalam ZPT kurang lebih 30 detik
lalu jeruk ditanama, penanaman jeruk dengan cara tanah dilubangi terlebih
dahulu dengan kayu yang sudah diruncing, lalu masukkan jeruk dan timbun kembali
jeruk yang sudah masuk ke dalam lubang.
E.
Okulasi
Sebelum melakukan kegiatan okulasi
siapkan entres terlebih dahulu lalu membuat jendela yang akan di tempelkan
entres kemudian kulit yang menjulur seperti lidah di potong di bawah mata
entres, lalu diikat dengan pengikat elastis/plastik es, mata entres di tutup
semua kecuali durian .
Bibit
jeruk siap diokulasi pada umur 7-8 bulan. Entres/mata temple yang digunakan
untuk okulasi yaitu berasal dari BPMT tanaman jaruk yang terjamin mutu dan
kualitasnya.
Adapun
peralatan dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan okulasi ini adalah:
1. Pisau
okulasi : Digunakan untuk membuat
sayatan dan potong pada batang
bawah maupun batang atas.
2. Gunting
pangkas : Digunakan untuk memotong
cabang dari pohon induk yang diambil sebagi entres atau mata tempel.
3. Tali
plastik : Digunakan untuk
mengikat bagian tempelan antara batang bawah dengan batang atas sehingga tidak
terlepas.
4. Batang
atas (entres):Digunakan sebagai sumber entres yang diharapkan sebagai
tanaman produksi.
5. Batang
bawah : Digunakan sebagai batang pokok atau penyangga.
Tahap-tahap perbanyakan tanaman jeruk
dengan cara okulasi:
1. Pilih
entres dari indukan yang sehat, hindari pilihan entres yang masih muda atau
telalu tua ( berwarna kecoklatan ).
2. Buang
daun dan sisakan sedikit tangkainya, lalu siapkan batang atas. Usahakan batang
bawah juga dalam kondisi sehat dan batang bawah berdiameter (kurang lebih 6 mm)
sebesar jari kelingking. Perlu diketahui hampir semua bagian entres bisa
dipakai dalam hal ini, khususnya untuk entres bagian pucuk.
3. Gunakan
pisau tajam yang telah disiapkan, buat irisan dari atas kebawah membentuk sudut sekitar 45° terhadap
salah satu sisi batang bawah . Pengirisan disini dilakukan dari kulit luar
hingga berhenti
4. Mengenai
batang/kayunya. Tujuanya sebagi batas dibawah dalam proses pengelupasan kulit
jeruk selanjutnya. Pilihlah lokasi pengirisan yang batangnya mulus karena pengirisan
pertama inilah mata tunas akan ditempelkan.
5. Kelupas
kulit batang bawah jeruk sekitar 2-2,5 cm diatas irisan pertama tadi. Kelupas
selebar kurang lebih ½ cm dari atas kebawah hingga berhenti mengenai atas bawah
yangtelah dibuat sebelumnya. Selanjutnya akan terbentuk bidang yang akan
diokulasi dengan tanpa adanya kulit penutup.
6. Dalam
pengambilan mata tunas jeruk bisa menyertakan bagian kayu tempat menempelnya mata
tunas. Iris sekitar 1 cm dibawah mata tunas dengan membentuk sudut kemiringan
45° dari atas kebawah sehingga mengenai kayu entres.
7. Lakukan
pengambilan mata tunas ( dengan
sebagaian kayunya ) dengan pisau tajam. Lakukan dengan beberapa cm dari atas mata
tunas kearah bawah sehingga bertemu dengan batas bawah irisan entres.
Perhatiakan posisi pemegang pisau.
8. Langsung
ditempelkan mata tunas pada bagian okulasi. Pembentukan batas bawah pada batang bawah dan pada entres yang
masing-masing membentuk sudut kemiringan 45° tadi akan menyatu persis dan
menahan mata agar tidak mudah goyang dalam proses pengikatan plastik. Ikat dengan
plastik yang telah disiapkan, ikat dari bawah keatas dan kembali lagi kebawah.
9. Dalam
kurun waktu 17-21 hari ikatan plastik bisa di buka, jika mata tunas kelihatan
masih hijau segar maka proses okulasi berhasil. Jika berwarna coklat berarti
okulasi gagal. Pada proses okulasi yang berhasil setelah itu lakukan pembukaan
palstik, plastik dibuka 1cm dari mata tunas dapat dilakukan perobohan batang.
10. Potong
¾ sebagain batang lalu tekuk dan robohkan batang bawahnya, proses ini dilakukan
agar mata tunas cepat keluar tunas baru.
11. Setelah
mata tunas keluar daun baru, lakukan pemotongan batang bawah tepat di tempat
perundukan tadi.
Ø Buka
tali
Dalam kurun waktu 17-21 hari ikatan
plastik bisa di buka, jika mata tunas kelihatan masih hijau segar maka proses
okulasi berhasil. Jika berwarna coklat berarti okulasi gagal. Pada proses
okulasi yang berhasil setelah itulakukan pembukaan plastic, plastik dibuka 1 cm
dari mata tunas dapat dilakukan perundukan batang.
Ø Perundukan
Dalam kegiatan perunduakan dilakukan pada pagi atau
sore hari. Kegiatan perundukan setelah mata tempel tumbuh sepanjang 5 cm batang
atas yang menyatu dengan batang bawah
dipotong ¾ bagian, tunas liar yang masih menempel pada
sekitar batang di buang dan daun di kurang.
Ø Pengertian
Okulasi
Okulasi adalah suatu usaha perbanyakan
benih dengan cara menempelkan mata tunas
pada batang bawah yang kita kehendaki. Okulasi sering juga disebut dengan
menempel. Cara memperbanyak tanaman dengan
okulasi mempunyai kelebihan jika di bandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya
adalah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik daripada induknya. Bisa
dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai
perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang
mempunyai perakaran baik di gunakan sebagai batang bawah. Sedangkan tanaman
yang mempunyai buah lezat diambil mata tunasnya untuk di tempelkan pada batang
bawah dikenal dengan batang atas ( entres ).
Ø Kelebihan
dan kekurangan okulasi
Kelebihan okulasi: keuntungan-keuntungan
pembiakan vegetative antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetatif
lebih baik dibandingkan pembiakan secara generatif. Karena pada pembiakan vegetatif
satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa tanaman baru dalam waktu yang
relatif singkat. Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan
ialah
kita
dapat membuat benih dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif
singkat.
Kelemahan
okulasi: kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya
tananman yang berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak, jumlah biji yang di peroleh
terbatas, perakaran tidak kuat.
F.
Pemeliharaan
Bibit
Pemeliharaan pada bibit jeruk tidak
hanya dilakukan pada saat sebelum okulasi tetapi setelah bibit diokulasi juga
tetap memerlukan pemeliharaan. Usaha pemeliharaan bibit ini bertujuan agar
bibit tumbuh dengan baik dan menjadi tanaman yang memiliki produksi tinggi.
Adapun
pemeliharaan untuk bibit jeruk adalah sebagai berikut:
a. Pemupukan
b. Pengendalian
gulma
c. Pengendalian
hama
d. Penyiraman
G.
Pemupukan
Pemupukan adalah kegiatan pemberian unsur hara pada
tanaman, pemupukan dilakukan setelah lahan diolah dan pemupukan dilakukan
dengan cara ditebar pada lahan yang akan disemai, kemudian pupuk diratakan
dengan cangkul, dalam kegiatan pemupukan digunakan pupuk kandang dari kotoran
sapi, karena penggunaan pupuk kandang ini lebih alami.
Ciri-ciri pupuk kandang dari kotoran sapi yang
digunakan:
1. Pupuk
sudah tidak terlalu bau.
2. Warna
pupuk berwarna agak hitam.
3. Pupuk
kandang di biarkan selama 3 bulan.
4. Tidak
mengeluarkan asap.
5. Pupuk
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering
H.
Pengendalian
hama
Dalam
melakukan pengendalian hama dilakukan dengan cara kimiawi obat yang biasa
digunakan adalah:
1. Bassa
2. Kuprokat
Berikut
adalah hama yang menyerang tanaman jeruk:
1. Penggerek
buah (Citripestis Sagittiferella)
ü Bagian
yang diserang adalah buah .
ü Gejala :
lubang yang diserang yang mengeluarkan getah.
ü Pegendalian
: memetik buah yang terinfeksi kemudian menggunakan insektisida, pada buah berumur 2-5 minggu.
2. Ulat
peliang daun (Phyllocnistis Citrella)
ü Bagian
yang diserang adalah daun muda.
ü Gejala : alur
melingkar transparan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
ü Pengendalian
:semprotkan insektisida, kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
I.
Pengendalian
gulma
Pagendalian gulma dilakukan dengan dua
cara secara manual dan kimia. Pada pengendalian secara manual hanya menggunakan
tangan dan cangkul, pengendalian secara kimia dengan menggunakan obat Paratop.
Ada
beberapa jenis gulma, berikut adalah jenis gulma
1. Gulma
daun lebar
Contoh
gulma daun lebar :
ü Rambatan
(Mikania Micrantha)
Biasanya gulam ini sering diambil
sebagai pakan kambing. Gulma jenis rambatan ini juga suka menggangu tanaman,
gulma ini akan melilit pada tanaman sampai menutupi seluruh tanaman, sehingga
apabila tidak segera dibersihkan akan menggangu pertumbuhan tanaman.
2. Gulma
daun sempit
Contoh
gulma daun sempit:
ü Rumput
alang-alang (Imperata Cylindrical)
Rumput alang-alang atau dalam bahasa
latinya (Imperata Cylindrical). Gulma
berdaun sempit merupakan rumput liar mudah tumbuh terutama pada lahan kosong
yang habis dibakar.
3. Gulma
pakis-pakisan
Contoh
gulma pakis-pakisan:
ü Pakis
kawat (Dicranopteris Sp)
Dikenal juga dengan nama pakis kawat/pakis
bantengan. Tumbuh merayap, memanjaat dan menggantung. Pada tiap cabang terdapat
dua helai daun yang melintang. Daun berjauhan satu sama lain, tegak lurus,
kaku. Setelah besar daun dilapisi oleh semacam lilin.
4. Gulma
teki-tekian
Contoh
gulma teki-tekian:
ü Teki
lading (Cyperus Rotundus)
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma
yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber,
modifikasi dari batang) dan gragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu
meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki
menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran
terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.
J.
Penyiraman
Tanaman jeruk memerlukan pengairan
secara teratur terutama pada musim kemarau. Penyiraman bibit jeruk dilakukan
secara rutin 2 kali dalam seminggu atau disesuaikan dengan kondisi cuaca. Penyiraman
dilakukan dengan menggunakan mesin pompa air sebaiknya dilakukan pada waktu
pagi dan sore hari. Tujuanya agar tanaman jeruk tumbuh dengan baik dan subur.
K.
Penggalian
benih
1.
Sebelum melakukan penggalian sebaiknya
dilakukan penyiraman agar memudahkan pengerjaan pada saat penggalian.
2. Penggalian
bibit dilakukan dengan menggali tanah berbentuk kerucut disekitar bibit
mengguanakan tembilang.
3. Bibit
yang telah digali dimasukkan ke dalam polybag dan ditambahkan tanah yang di
campur dengan sekam setelah itu dipadatkan.
4. Pada
saat penggalian tanah di usahakan tanah disekitar akar tidak pecah jika pecah
akan mengakibatkan steres atau mati.
5. Bibit
dikarantina selama 1 bulan setelah itu bibit di pasarkan.
L.
Sertifikasi
benih
Adapun
tahap-tahap pelebelan benih jeruk sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
satu dilakukan pada benih di persemaian dua atau setelah okulasi.
2. Pemeriksaan
lapangan dua dilakukan terhadap benih yang telah berumur kurang lebih 3 minggu
di karantina dan siap di pasang lebel oleh BPSB ( Badan Pengawasan Sertifikasi
Benih)
3. Setelah
pemeriksaan ke dua maka dapat diterbitkan nomor seri label untuk proses label.
4. Untuk
benih jeruk label pada UPB(Unit Produksi Benih)Tanaman Buah Pekalongan berlaku
3 bulan dari pemeriksaan ke dua sehingga harus di perpanjang.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Jeruk
Tanaman jeruk adalah tanaman buah
tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali
jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia
baik secara alami atau di budidayakan.
Tanaman jeruk
yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk Manis dan Keprok. Jeruk
merupakan salah satu buah yang paling digemari di Indonesia. Jeruk merupakan
salah satu komoditas Hortikultura yang
berfungsi sebagai sumber Gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa Negara.
Besarnya kontribusi jeruk dalam meningkatkan pendapatan akan menumbuhkan sentral
pengembangan jeruk baru.
B.
Klasifikasi
Tanaman
Klasifikasi
botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut :
Divisi
: Spermatophyta
Sub
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo
: Rutales
Keluarga
: Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp
Ada beberapa jenis jeruk pada UPB Pekalongan
antra lain:
1. Jeruk
keprok Madura.
2. Jeruk
siam Banjar.
C.
Manfaat
tanaman jeruk
1. Tanaman
jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan Vitamin
C yang tinggi.
2. Di
beberapa Negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, Alkohol
dan Pectin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk
membuat minyak wangi, sabun wangi, minuman dan untuk campuran kue.
3. Beberapa
jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisonal penurun
panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
laporan ini penyusun dapat menyimpulkan yang telah kami
dapatkan dari hasil prakerin, yang kami
laksanakan selama kurang lebih 3 bulan di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalogan
Lampung Timur.
1. Praktik kerja industri industri (Prakerin)
merupakan persiapan peserta untuk
memasuki Dunia Kerja. Pengembangan sikap profesional dalam lingkungan keahlian Agribisnis
Tanaman Perkebunan. Tempat mempraktikkan teori-teori di sekolah, dengan adanya
Prakerin peserta didik dapat memperoleh berbagai pengetahuan yang tidak dapat
ditemui dibangku sekolah.
2. Kegiatan
Praktik Industri ini sangatlah bermanfaat bagi kami, dengan adanya kegiatan ini
kami dapat belajar lebih dalam mengenai Dunia Usaha dan Dunia Industri.
3. Praktik kerja industri (Prakerin)
merupakan persiapan peserta untuk
memasuki Dunia Kerja.
4. Di
dalam Pratik Industri kita dapat merasakan Dunia Kerja yang nyata.
5. Di
dalam praktik industri mengajarkan kami tentang bagaimana kesabaran, ketekunan
dan melatih mental kami dalam Dunia Usaha atau Dunia Industri.
B.
Saran
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini sudah
berjalan sangat lancar, itu semua berkat bantuan dari pihak Sekolah, Guru
pembimbing dan pihak UPB Pekalongan. Tanpa bantuan mereka, kegiatan ini
tentunya tidak akan berjalan dengan lancar. Walaupun demikian, masih terdapat
kekurangan di dalam prosedur kegiatan, yang telah kami dapatkan dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, baik dari pihak Sekolah, Guru
pembimbing maupun pihak UPB Pekalongan, oleh sebab itu kami disini akan
menyampaikan saran kepada ketiga belah pihak, yaitu:
1.
Sekolah perlu memenuhi kebutuhan seperti
alat praktik dan tempat untuk praktik agar kami lebih mudah dalam praktik,
sehingga siswa atau siswi tidak susah dalam praktik.
2.
Pembimbing sekolah harus lebih sering
menghubungi dan mengunjungi, siswa atau
siswi yang melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) agar siswa atau siswi
tidak tidak bingung saat membuat laporan.
3.
UPB Pekalongan perlu karyawan lebih
supaya siswa atau siswi bisa terbagi dalam pekerjaanya masing-masing dan jika
ada pembimbing yang tidak masuk bisa digantikan oleh pembimbing yang lain, saat
pemberian materi kepada sisiwa atau siswi, materi seharusnya sudah diberikan
kepada siswa atau siswi saat prakerinya sudah berjalan setengah dari jadwal prakerin
yang ditentukan, agar tidak terburu-
buru.
DAFTAR PUSTAKA
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-jeruk-lengkap.html
http://mitalom.com/pengelompokan-gulma-mengenal-jenis-jenis-gulma-dan-nama-latinya/
AAK.1992.
Bertanam Pohon Buah-buahan 2 Penerbit Kanisisus.Yogyakarta.
AAk.
2004. Budidaya Tanaman Jeruk, Kanisisus, Yogyakarta.
Barus,
A. dan Syukri, 2008. Agroteknologi Tanaman buah-buahan
GLOSARIUM
|
Jeruk
|
:
Citrus Sp.
|
|
Jeruk
siam banjar
|
:
Citrus Reticulata.
|
|
Jeruk
siem
|
:
Citrus reticulata Blanco.
|
|
Okulasi
|
:okulasi
adalah perbanyakan tanaman dengan cara menempelkan mata entres ( mata tunas)
dari tanaman bervarietas unggul , dan bagian batang bawah (sedling) untuk
mendapatkan varietas baru.
|
|
Genus
|
:
Fortunellla,Ponciru, Microcitrus, Eremocitrus.
|
|
Vegetatif
|
:
perbanyakan/perkembang biakan dengan menggunakan bagian tanaman seperti
batang, cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar.
|
|
Heterozigot
|
:
adalah suatu dari bentuk bentuk genotipe yang mungkin terjadi pada individu.
|
|
Stolon
|
:
stolon adalah pepanjangan tunas yamng tumbuh horizontal sejajar dengan
permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ perbanyakan vegetative.
|
.
LAMPIRAN
A.
tehnik
okulasi
1. Membuka
jendela batang bawah
2. Mengambil
mata enteres
3. Memasang
mata enteres ke batang bawah
4. Pengikatan
mata enteres pada batang bawah
5. Melakukan
pengolahan lahan untuk persemaian
6. Membuat
lubang persemaian
7. Melakukan
penyiraman
8. Penyemprotan
hama pada pohon induk jeruk
9. Penyemprotan
gulma pada pohon induk jeruk
10. Jeruk
yang sudah berbuah
11. Dilahan
indukan jeruk