Minggu, 16 April 2017

BAB ii
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Berdasarkan kurikulum yang dikembang sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1 Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji melaksanakan sesuai kemampuan dan sarana pendukung, baik dari lingkungan sekitarnya maupun masyarakat yang ada dilingkungan pendidikan. Proses belajar mengajar yang diselanggarakan di sekolah atau di industri pasangan merupakan proses kelanjutan dari jenjang pendidikan yang secara bertahap sesuai dengan program dan tingkatan yang berbeda. Praktik Industri (PI) Merupakan rangkaian dari proses di atas, pada suatu program diklat yang di berikan kepada peserta diklat sebagai feedback, dari proses tersebut di tuntut untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar kopetensi, baik yang ditetapkan oleh sekolah maupun industri.
Meningkatkan mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan muara dari sasaran pelaksanaan Pendiikan Sistem Ganda dengan nama program Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) di dunia usaha/industri atau instansi pemerintah. Dalam meningkatkan kualitas suatu tamatan SMK tersebut diharapkan peran serta dukungan dunia usaha Industri atau instansi, yang secara langsung akan menyerap tenaga kerja lulusan tingkat menengah untuk dapat membantu dan mengarahkan pola pembinaan terpadu, antara sistem belajar di sekolah dengan keahlian yang di butuhkan dunia usaha atau industri maupun instansi pemerintah.
Program Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) adalah :   
1.      Program bersama antara sekolah ( SMK ) dengan dunia usaha dan industri yang di orgnisasikan melalui Majelis Sekolah
2.      Program sekolah dilaksanakan di dua tempat sebagian di laksanakan di sekolah dan sebagian lainnya di industri (perusahaan) atau instansi
pemerintah,sesuai dengan program keahlian masing-masing SMK tersebut.
B.     TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
1.      Tujuan umum
   Agar siswa dapat mengimple mentasikan pengetahuan yang didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Tujuan khusus
  Praktik Kerja Industri (prakerin) yang dilaksanakan SMK Negeri 1 Simpang Pematang adalah bertujuan:
a.       Tercapainya kompetensi praktik industri bagi siswa.
b.      Siswa mengenal secara langsung lingkungan Dunia Usaha/Industri.
c.       Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan Dunia Usaha/Industri.
d.      Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh.
e.       Mampu  beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia usaha/industri.
f.       Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.

C.    MANFAAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI
1.      Bagi Siswa
a.       Memantapkan kompetensi yang dipelajari di sekolah.
b.      Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia Usaha/Industri.
c.       Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa wira usaha      mandiri.
2.      Bagi Sekolah
a.       Kesempatan / peluang untuk menjalin kerjasama untuk lebih mantap          dengan Dunia Usaha/industri.
b.      Peluang memperoleh input (singkronisasi kurikulum) dengan Dunia Usaha / industri.
c.       Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulusan.
3.      Bagi Dunia Usaha / industri
a.       Kesempatan bagi Dunia usaha / industri mengimplementasikan dukungannya terhadap dunia pendidikan.
b.      Peluang bagi Dunia usaha / industri untuk mengembangkan diri (usahanya) bersamaan dengan sekolah.
c.       Peluang bagi Dunia usaha / industri untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.




















BAB II
PROFIL INDUSTRI

A.    Sejarah UPB (Unit Produksi Benih)
        UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan  Lampung Timur berdiri pada tahun 1950 pada awalnya bernama kebun bibit Srikaton. Pada tahun 1965 kebun bibit Srikaton selanjutya berbagai nama menjadi kebun bibit Sentral pembangunan Ampera. Pada akhirnya sejak tahun 1981 sampai sekarang kebun bibit Sentral Pembangunan Ampere berganti nama menjadi UPB (Unit Produksi Benih)  Tanaman Buah Pekalongan. Pada tanggal 1982, berdasarkan perda No.  07 tahun 1982 dan Surat Keputusan (SK) Gubernur kapada daerah tingkat 1 Lampung No. G/155 /BH/MK 1982, UPB Tanaman Buah Pekalongan ditetapkan sebagi Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dibawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan) daerah tingkat 1 Lampung. Berdasarkan perda No 04 tahun 1995.UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berubah menjadi unit pelaksanaan teknis daerah. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur kepala daerah tingkat 1 Lampung No 31 tahun 2001 di UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur dibentuk organisasi dan tata kerja Satuan Tugas (Satgas) pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.
    Berdasarkan peraturan Gubernur Lampung No 14 tahun 2008 tanggal 13 juli 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja, struktur organisasi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terbentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Provinsi Lampung sampai dengan sekarang.

B.     Lokasi UPB Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terletak Di dusun Badran Sari, di desa Tulus Rejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur yang berjarak 2 km dari kantor Kecamatan Pekalongan 25 km dari kantor Kabupaten Lampung Timur dan 60 km dari ibu kota Provinsi Lampung. Lokasi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur memiliki batas batas wilayah alamiah dan Geografis. Pada bagian timur UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berbatasan dengan persawahan penduduk desa Tulus Rejo.
Pada bagian utara UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berbatasan dengan Way Bunut, PT Sang Hyang Seri, BPPP dan desa Gantiwarno sedangkan bagian selatan UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan berbatasan dengan Pagar Embun Badran Sari dan desa Tulus Rejo.

C.    Topografi dan Jenis Tanah
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Lampung Timur terletak pada ketinggian 50 meter diatas permukaan laut (dpl) dan memiliki Topografi yang landai. Jenis tanaman yang terdapat di UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur adalah jenis tanah Merah Kuning (PMK) atau Ultisol dengan PH tanah 5,5-6,5 luas areal.
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur memiliki luas areal 64 ha. Luas areal yang dimiliki oleh UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terdiri dari areal pohon induk seluas 30 ha.Lahan perbanyakan benih seluas 15 ha, sawah tadah hujan seluas 5 ha.Bendungan seluas 4 ha, konfleks perumahan seluas 3 ha dan lahan cadangan pinggir sungai seluas 8 ha.
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan, Lampung Timur memiliki kelembapan relatif 60-75%, suhu udara 23-26° C dan curah hujan rata-rata 1648,9 mm/tahun.

D.  Struktur organisasi
UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur dipimpin langsung oleh kepala subseksi. Dalam melaksanakan tugas, subseksi dibantu oleh penanggung jawab umum, penaggung jawab pembibitan, penaggung  jawab kultur jaringan/ pembinanan penakar, penanggung jawab Blok Fondasi (BF) dan SDM, penangggung jawab pemasaran/ penjualan, bendahara rutin. Penanggung jawab umum dibantu oleh urusan kepegawaian/keuangan, dan urusan perlengkapan.
Penanggung jawab pembibitan dibantu oleh urusan persemaian. Penanggung jawab BF dan SDM dibantu oleh urusan BF dan Blok Pengadaan Mata Tempel (BMPT), serta urusan alat mesin pertaniaan (alsintan). Sedangakan penaggung jawab pemasaran dibantu oleh urusan penjualan benih.
Berdasarkan surat Gubernur Lampung No. 31 tahun 2001 tanggal 21 juli 2001, struktur organisasi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan Lampung Timur terbentuk tata kerja Satuan Tugas (Satgas). Adapun mekanisme dan pembagian tugas kerjanya sebagai berikut:
1.      Kepala subseksi UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan bertanggung jawab langsung pada UPTD BBI Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2.      Seluruh petugas bertanggung jawab langsung ada subseksi sesuai dengan bidangnya masing- masing.

E.  Tugas Pokok Dan Fungsi 
1.      Penanggung jawab umum
Tugas penanggung jawab umum adalah:
a.       Menyelenggarakan administrasi umum, koordinasi dengan penanggug jawab lainya.
b.      Kepegawaian.
c.       Kebersihan lingkungan kantor dan keamanan.
d.      Menyelenggarakan laporan seluruh kegiatan setiap bulan dengan berkoordinasi pada penanggung jawab lainya dan dibantu staf.
e.       Penghitungan benih akhir bulan.
                    

2.      Penanggung jawab kultur jaringan/pembinan penagkar
Tugas penanggun jawab kultur jaringan/pembinaan penagkar adalah:
a.       Membantu program kultur jaringan.
b.      Melaksanakan seluruh kegiatan kultur jaringan, terutama perbanyakan benih.
c.       Melaksanakan pengamatan terhadap kegitan kultur jaringan.
d.      Mengadakan Pembina penagkar dan memonitor arus benih baik jumlah yang diproduksi maupun yang tersalur.

3.      Penaggung jawab perbenihan
Tugas dari penanggung jawab dari perbenihan adalah : menyusun program dan menyiapkan benih dari pengadaan biji-bijian sampai benih karantina dan siap salur.
a.       Membuat penyerahan benih yang siap kepada urusan perlengkapan.
b.      Menyiapkan gudang benh unntuk karantina benih.
c.       Mengatur tenaga kerja baik petugas maupun tenga kerja.
d.      Membantu pemasaran benih.

4.      Penaggung jawab BF dan SDM
Tugas dari penanggung jawab BF dan SDM adalah:
a.       Menyusun program pengembangan buah-buahan varietas baru serta pemeliharaan seluruh BF yang ada termasuk BPMT.
b.      Mencari varietas lokal yang unggul untuk dikembangkan sekaligus untuk koleksi tanaman langka.
c.       Pemeliharaan dan pemanfaatan alat mesin yang ada.
d.      Membagi staf maupun tenaga harian.
e.       Membantu pemasaran hasil kebun.



5.      Penanggung jawab penjulan 
Tugas dari penanggung jawab penjualan adalah:
a.       Memasarkan benih yang ada dan hasil dibantu oleh masing-masing penanggug jawab dan urusan penjualan.
b.      Membukukan seluuruh hasil penjualan benih dan hasil kebun yang dikordinasikan dengan urusan perlengkapan.
c.       Setiap penjualan dibuatkan nota penjualan rangkap 3, masing-masing 1 lembar untuk bendahara penerima, 1 lembar untuk urusan perlengkapan, dan 1 lembar untuk arsip.
d.      Seluruh hasil peenjualan disetor langsung kepada bendahara penerima unuk selanjutnya disetor ke kas daerah.

6.      Bendahara penerima
Tugas dari bendahara penerima adalah:
a.       Membukukan seuruh penerimaan dan  setoran PAD dari penanggung jawab penjuaalan benih dari hasil kebun.
b.      Menyetor hasil penjualan benih dan hasil kebun, sewa rumah dinas ke kas daerah yang ditunjuk.
c.       Melapor seluruh kegitan baik penerimaan maupun hasil setoran PAD setiap bulan.

7.      Urusan umum 
Tugas dari urusan umum adalah:
a.       Membantu penanggung jawab umum di bidang adminisrtrasi baik laporan kegitan maupun laporan proyek.
b.      Melaksanakan kegitan pelebelan.
c.       Pengecekan benih pada akhir bulan.
d.      Melaksanakan pembersihan dalam kantor maupun lingkungan.


8.      Urusan keuangan keepegawaian
Urusan keuangan kepegawaian adalah:
a.       Membantu penanggung jawab umum di bidang administrasi keuangan baik kegiatan rutin, gaji dan proyek.
b.      Membuat daftar kehadiran pegawai setiap  bulan.
c.       Menyelenggarakan administrasi kepegawaian baik urusan kenaikan pangkat dan gaji berkala serta pension.

9.      Urusan perlengkapan
Tugas dari urusan perlengkapan adalah
a.       Membantu penanggung jawab umum di bidang aministrasi barang, inventaris dinas dan benih.
b.      Membukukan seluruh yang masuk maupun yang keluar baik barang inventaris maupun benih.

10.  Urusan persemaian
Tugas dari urusan persemaian adalah:
a.       Membantu penanggung jawab pembenihan tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan.
b.      Melaksanakan kegiatan perbanyakan benih.
c.       Membagi tugas baik karyawan maupun tenaga harian.
d.      Mencatat benih di gudang benih.

11.  Urusan BF dan BPMT
Tugas urusan dari  BF dab BPMT adalah:
a.       Melaksanaan pemeliharaaan seluruh BF dan BPMT.
b.      Melaksanakan pergantian terhadap tanaman yang sudah kadaluarsa minimal 3 tahun untuk BPMT.
c.       Memperbaiki screen house yang kasanya rusak.
d.      Mencari varietas lokal yang unggul untuk dikembangkan.
12.  Urusan alsintan (alat mesin pertanian) 
Tugas dari urusan alsintan adalah:
a.       Membantu penanggung jawab BF dan BPMT dibidang alsintan baik memelihara maupun memperbaiki alat-alat yang  rusak
b.      Mengontrol alat-alat mesin senelum dioperasikan
c.       Memanfaatkan alat-alat sesuai kebutuhan masing-masing penanggung jawab

13.  Urusan penjual benih
Tugas dari urusan penjual benih adalah:
a.       Membantu melayani kepada penanggung jawab penjualan
b.      Melaksanakan penjualan benih setelah jam maupun sehari-hari libur dan hasil penjualan disetor kepada penanggung jawab penjualan

14.  Anggaran biaya
Sumber dana operasional di UPB (Unit Produksi Benih) Tanaman Buah Pekalongan meliputi:
a.       Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Dana dari APBN digunakan untuk mengisi kegiatan-kegiatan umum berupa pengujian-pengujian melalui proyek pengembangan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Lampung
b.      Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dana APBD digunakan untuk memenuhi beberapa usulan kegiatan yang tidak tertampung di APBN.

F.   Visi-Misi Perusahaan
1.      Visi:
Pusat Perbenihan dan Agrowisata berbasis Hortikultura yang unggul dan terkemuka di Sumatera

2.      Misi:
Mengembangkan Agrowisata berbasis Hortikultura melalui optimalisasi sumber daya alam dan  unggulan  komparatif. Meningkatkan peran balai benih induk sebagai sumber benih unggul dan bermutu sekaligus barometer pengembangan penakaran benih.























































BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Tempat  Dan Waktu Pelaksanaan
Adapun tempat  dan waktu pelaksanaan menjalankan Praktik kerja Industri (Prakerin), di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan, selama kurang lebih Tiga  Bulan dimulai dari tanggal 1 Desember 2016 sampai dengan 28 februari 2017. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan yang terletak di desa Badransari, Kec. Pekalongan, Kab. Lampung Timur, Jl Pertaniaan  123 Pekalongan. Pelaksanaan prakerin di UPB Pekalongan dengan cara berkelompok untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh pembimbing. Selama berada di UPB Pekalongan kegiatan prakerin mengikuti aturan yang telah di tetapkan oleh UPB (Unit Produksi Benih)  Pekalongan. Setiap kegiatan Prakerin di bimbing langsung oleh pembimbing dari UPB (Unit Produksi Benih)  Pekalongan dan setiap kegiatan dicatat dalam jurnal kegiatan prakerin yang telah di berikan oleh pihak sekolah.

B.     Pelaksanaan Kegiatan
-          Persiapan lahan persemaian
Sebelum melakukan persiapan lahan persemaian melakukan  pemilihan lahan yang cocok dan dekat dengan sumber air, tempat nya mudah dijangkau gulma pada lahan tesebut tidak terlalu tinggi sehingga mudah dalam pembukaan lahan selanjutnya lahan dilakukan penyemprotan gulma, setelah gulma menguning dilakukan pemotongan dengan mengguanakan mesin pemotong rumput agar cepat dalam pelaksanaanya.

-            Persemaian kedua
Persemaian kedua adalah kegiatan pemindahan. Bibit yang akan dipindahkan ke persemaian kedua yaitu saat bibit berumur 3 bulan. Pengolahan tanah untuk persemaian kedua yaitu dengan menggunakan hand traktor kemudian di gemburkan menggunakan cangkul dan bersihkan bedengan dari sisa-sisa tanaman dan gulma. Dalam satu bedengan dapat ditanami 2 baris bibit jeruk. Bibit tanam dengan jarak 22x15 cm dengan jarak bedengan 50cm, kemudian diberi naungan. Setelah bibit jeruk dipindahkan kepersemaian kedua maka perlu dilakukan pemeliharaan penyiraman secara rutin.

-          Pemindahan seedling jeruk ke persemaian kedua
Contoh sederhana untuk menyiapkan bibit tanaman jeruk asal biji (seedling) yang nantinya akan digunakan sebagai sediaaan batang bawah  dalam proses pembuatan bibit secara klonal (perbanyakan vegetatif), dimulai dari pemilihan buah jeruk sebagai bahan utamanya hingga proses pembuatan bibit yang dikehendaki oleh pembuatnya.
Penyortiran batang bawah jeruk:
ü  Jeruk memiliki sifat tahan kekeringan.
ü  Jeruk bebas dari penyakit.
ü  Masih dalam keadaan segar dan baik walaupun sudah di cabut.

C.    Melakuan pengolahan lahan
Dalam melakukan pengolahan lahan jeruk di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalongan kami menggunakan alat manual dan mesin untuk persemaian kedua jeruk. Dengan cara menggemburkan tanah lalu tanah diratakan lalu membuat drainase. Ketinggian tanah dari drainase 30 cm, dalam penggemburan tanah, tanah di campur dengan pupuk kandang setelah itu di gemburkan dengan hand traktor, lalu biarkan sampai 1 minggu, kemudian membuat lubang tanam dengan jarak  22x15 cm.



D.    Penanaman jeruk
Pananaman jeruk dilakukan setelah lahan diolah, sebelum jeruk ditanam jeruk direndam pada ZPT yang sudah disiapkan selama 3 menit, setelah itu rendam jeruk ke dalam ZPT kurang lebih 30 detik lalu jeruk ditanama, penanaman jeruk dengan cara tanah dilubangi terlebih dahulu dengan kayu yang sudah diruncing, lalu masukkan jeruk dan timbun kembali jeruk yang sudah masuk ke dalam lubang.

E.     Okulasi
Sebelum melakukan kegiatan okulasi siapkan entres terlebih dahulu lalu membuat jendela yang akan di tempelkan entres kemudian kulit yang menjulur seperti lidah di potong di bawah mata entres, lalu diikat dengan pengikat elastis/plastik es, mata entres di tutup semua kecuali durian .
Bibit jeruk siap diokulasi pada umur 7-8 bulan. Entres/mata temple yang digunakan untuk okulasi yaitu berasal dari BPMT tanaman jaruk yang terjamin mutu dan kualitasnya.
Adapun peralatan dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan okulasi ini adalah:
1.      Pisau okulasi         : Digunakan untuk membuat sayatan dan potong pada                                 batang bawah maupun batang atas.
2.      Gunting pangkas   : Digunakan untuk memotong cabang dari pohon induk                                  yang diambil sebagi entres atau mata tempel.
3.      Tali plastik             : Digunakan untuk mengikat bagian tempelan antara                                        batang bawah dengan batang atas sehingga tidak                                                   terlepas.
4.      Batang atas (entres):Digunakan sebagai sumber entres yang diharapkan                                         sebagai tanaman produksi.
5.      Batang bawah         : Digunakan sebagai batang pokok atau                                                           penyangga.

Tahap-tahap perbanyakan tanaman jeruk dengan cara okulasi:
1.      Pilih entres dari indukan yang sehat, hindari pilihan entres yang masih muda atau telalu tua ( berwarna kecoklatan ).
2.      Buang daun dan sisakan sedikit tangkainya, lalu siapkan batang atas. Usahakan batang bawah juga dalam kondisi sehat dan batang bawah berdiameter (kurang lebih 6 mm) sebesar jari kelingking. Perlu diketahui hampir semua bagian entres bisa dipakai dalam hal ini, khususnya untuk entres bagian pucuk.
3.      Gunakan pisau tajam yang telah disiapkan, buat irisan dari atas  kebawah membentuk sudut sekitar 45° terhadap salah satu sisi batang bawah . Pengirisan disini dilakukan dari kulit luar hingga berhenti
4.      Mengenai batang/kayunya. Tujuanya sebagi batas dibawah dalam proses pengelupasan kulit jeruk selanjutnya. Pilihlah lokasi pengirisan yang batangnya mulus karena pengirisan pertama inilah mata tunas akan ditempelkan.
5.      Kelupas kulit batang bawah jeruk sekitar 2-2,5 cm diatas irisan pertama tadi. Kelupas selebar kurang lebih ½ cm dari atas kebawah hingga berhenti mengenai atas bawah yangtelah dibuat sebelumnya. Selanjutnya akan terbentuk bidang yang akan diokulasi dengan tanpa adanya kulit penutup.
6.      Dalam pengambilan mata tunas jeruk bisa menyertakan bagian kayu tempat menempelnya mata tunas. Iris sekitar 1 cm dibawah mata tunas dengan membentuk sudut kemiringan 45° dari atas kebawah sehingga mengenai kayu entres.
7.      Lakukan pengambilan mata tunas  ( dengan sebagaian kayunya ) dengan pisau tajam. Lakukan dengan beberapa cm dari atas mata tunas kearah bawah sehingga bertemu dengan batas bawah irisan entres. Perhatiakan posisi pemegang pisau.
8.      Langsung ditempelkan mata tunas pada bagian okulasi. Pembentukan batas bawah pada  batang bawah dan pada entres yang masing-masing membentuk sudut kemiringan 45° tadi akan menyatu persis dan menahan mata agar tidak mudah goyang dalam proses pengikatan plastik. Ikat dengan plastik yang telah disiapkan, ikat dari bawah keatas dan kembali lagi kebawah.
9.      Dalam kurun waktu 17-21 hari ikatan plastik bisa di buka, jika mata tunas kelihatan masih hijau segar maka proses okulasi berhasil. Jika berwarna coklat berarti okulasi gagal. Pada proses okulasi yang berhasil setelah itu lakukan pembukaan palstik, plastik dibuka 1cm dari mata tunas dapat dilakukan perobohan batang.
10.  Potong ¾ sebagain batang lalu tekuk dan robohkan batang bawahnya, proses ini dilakukan agar mata tunas cepat keluar tunas baru.
11.  Setelah mata tunas keluar daun baru, lakukan pemotongan batang bawah tepat di tempat perundukan tadi.

Ø  Buka tali
Dalam kurun waktu 17-21 hari ikatan plastik bisa di buka, jika mata tunas kelihatan masih hijau segar maka proses okulasi berhasil. Jika berwarna coklat berarti okulasi gagal. Pada proses okulasi yang berhasil setelah itulakukan pembukaan plastic, plastik dibuka 1 cm dari mata tunas dapat dilakukan perundukan batang.

Ø  Perundukan
Dalam kegiatan perunduakan dilakukan pada pagi atau sore hari. Kegiatan perundukan setelah mata tempel tumbuh sepanjang 5 cm batang atas  yang menyatu dengan batang bawah dipotong  ¾  bagian, tunas liar yang masih menempel pada sekitar batang di buang dan daun di kurang.

Ø Pengertian Okulasi
Okulasi adalah suatu usaha perbanyakan benih dengan cara  menempelkan mata tunas pada batang bawah yang kita kehendaki. Okulasi sering juga disebut dengan menempel. Cara memperbanyak tanaman dengan  okulasi mempunyai kelebihan jika di bandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik daripada induknya. Bisa dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang mempunyai perakaran baik di gunakan sebagai batang bawah. Sedangkan tanaman yang mempunyai buah lezat diambil mata tunasnya untuk di tempelkan pada batang bawah dikenal dengan batang atas ( entres ).

Ø  Kelebihan dan kekurangan okulasi
Kelebihan okulasi: keuntungan-keuntungan pembiakan vegetative antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetatif lebih baik dibandingkan pembiakan secara generatif. Karena pada pembiakan vegetatif satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa tanaman baru dalam waktu yang relatif singkat. Keuntungan dari memperbanyak dengan cara okulasi dan sambungan ialah
kita dapat membuat benih dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
Kelemahan okulasi: kekurangan dan kerugian dari pembiakan vegetatif adalah biasanya tananman yang berfungsi sebagai tanaman induk mudah rusak, jumlah biji yang di peroleh terbatas, perakaran tidak kuat.

F.     Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan pada bibit jeruk tidak hanya dilakukan pada saat sebelum okulasi tetapi setelah bibit diokulasi juga tetap memerlukan pemeliharaan. Usaha pemeliharaan bibit ini bertujuan agar bibit tumbuh dengan baik dan menjadi tanaman yang memiliki produksi tinggi.
Adapun pemeliharaan untuk bibit jeruk adalah sebagai berikut:
a.       Pemupukan
b.      Pengendalian gulma
c.       Pengendalian hama
d.      Penyiraman

G.    Pemupukan
Pemupukan adalah kegiatan pemberian unsur hara pada tanaman, pemupukan dilakukan setelah lahan diolah dan pemupukan dilakukan dengan cara ditebar pada lahan yang akan disemai, kemudian pupuk diratakan dengan cangkul, dalam kegiatan pemupukan digunakan pupuk kandang dari kotoran sapi, karena penggunaan pupuk kandang ini lebih alami.
Ciri-ciri pupuk kandang dari kotoran sapi yang digunakan:
1.      Pupuk sudah tidak terlalu bau.
2.      Warna pupuk berwarna agak hitam.
3.      Pupuk kandang di biarkan selama 3 bulan.
4.      Tidak mengeluarkan asap.
5.      Pupuk tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering

H.    Pengendalian hama
Dalam melakukan pengendalian hama dilakukan dengan cara kimiawi obat yang biasa digunakan adalah:
1.      Bassa                    
2.      Kuprokat  
Berikut adalah hama yang menyerang tanaman jeruk:
1.      Penggerek buah (Citripestis Sagittiferella)
ü  Bagian yang diserang adalah buah .
ü  Gejala         : lubang yang diserang yang mengeluarkan getah.
ü  Pegendalian : memetik buah yang terinfeksi kemudian menggunakan                       insektisida, pada buah berumur 2-5 minggu.
2.      Ulat peliang daun (Phyllocnistis Citrella)
ü Bagian yang diserang adalah daun muda.
ü Gejala           : alur melingkar transparan, tunas/daun muda mengkerut,                                 menggulung, rontok.
ü Pengendalian :semprotkan insektisida, kemudian daun dipetik dan                                       dibenamkan dalam tanah.

I.       Pengendalian gulma
Pagendalian gulma dilakukan dengan dua cara secara manual dan kimia. Pada pengendalian secara manual hanya menggunakan tangan dan cangkul, pengendalian secara kimia dengan menggunakan obat Paratop.
Ada beberapa jenis gulma, berikut adalah jenis gulma
1.      Gulma daun lebar
Contoh gulma daun lebar :
ü  Rambatan (Mikania Micrantha)
Biasanya gulam ini sering diambil sebagai pakan kambing. Gulma jenis rambatan ini juga suka menggangu tanaman, gulma ini akan melilit pada tanaman sampai menutupi seluruh tanaman, sehingga apabila tidak segera dibersihkan akan menggangu pertumbuhan tanaman.

2.      Gulma daun sempit
Contoh gulma daun sempit:
ü  Rumput alang-alang (Imperata Cylindrical)
Rumput alang-alang atau dalam bahasa latinya (Imperata Cylindrical). Gulma berdaun sempit merupakan rumput liar mudah tumbuh terutama pada lahan kosong yang habis dibakar.

3.      Gulma pakis-pakisan
Contoh gulma pakis-pakisan:
ü  Pakis kawat (Dicranopteris Sp)
Dikenal juga dengan nama pakis kawat/pakis bantengan. Tumbuh merayap, memanjaat dan menggantung. Pada tiap cabang terdapat dua helai daun yang melintang. Daun berjauhan satu sama lain, tegak lurus, kaku. Setelah besar daun dilapisi oleh semacam lilin.

4.      Gulma teki-tekian
Contoh gulma teki-tekian:
ü  Teki lading (Cyperus Rotundus)
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari batang) dan gragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter, sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.

J.      Penyiraman
Tanaman jeruk memerlukan pengairan secara teratur terutama pada musim kemarau. Penyiraman bibit jeruk dilakukan secara rutin 2 kali dalam seminggu atau disesuaikan dengan kondisi cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan mesin pompa air sebaiknya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Tujuanya agar tanaman jeruk tumbuh dengan baik dan subur.

K.    Penggalian benih
1.      Sebelum melakukan penggalian sebaiknya dilakukan penyiraman agar memudahkan pengerjaan pada saat penggalian.
2.      Penggalian bibit dilakukan dengan menggali tanah berbentuk kerucut disekitar bibit mengguanakan tembilang.
3.      Bibit yang telah digali dimasukkan ke dalam polybag dan ditambahkan tanah yang di campur dengan sekam setelah itu dipadatkan.
4.      Pada saat penggalian tanah di usahakan tanah disekitar akar tidak pecah jika pecah akan mengakibatkan steres atau mati.
5.      Bibit dikarantina selama 1 bulan setelah itu bibit di pasarkan.

L.     Sertifikasi benih
Adapun tahap-tahap pelebelan benih jeruk sebagai berikut:
1.    Pemeriksaan satu dilakukan pada benih di persemaian dua atau setelah okulasi.
2.    Pemeriksaan lapangan dua dilakukan terhadap benih yang telah berumur kurang lebih 3 minggu di karantina dan siap di pasang lebel oleh BPSB ( Badan Pengawasan Sertifikasi Benih)
3.    Setelah pemeriksaan ke dua maka dapat diterbitkan nomor seri label untuk proses label.
4.      Untuk benih jeruk label pada UPB(Unit Produksi Benih)Tanaman Buah Pekalongan berlaku 3 bulan dari pemeriksaan ke dua sehingga harus di perpanjang.
















BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Jeruk
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau di budidayakan.
Tanaman  jeruk  yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda  yang mendatangkan jeruk Manis dan Keprok. Jeruk merupakan salah satu buah yang paling digemari di Indonesia. Jeruk merupakan salah satu  komoditas Hortikultura yang berfungsi sebagai sumber Gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa Negara. Besarnya kontribusi jeruk dalam meningkatkan pendapatan akan menumbuhkan sentral pengembangan jeruk baru.

B.     Klasifikasi Tanaman
     Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut :
     Divisi                :   Spermatophyta
     Sub Divisi        :   Angiospermae
     Kelas               :   Dicotyledonae
     Ordo                 :   Rutales
     Keluarga           :   Rutaceae
     Genus              :   Citrus
     Spesies             :   Citrus sp

Ada beberapa jenis jeruk pada UPB Pekalongan antra lain:
1.      Jeruk keprok Madura.
2.      Jeruk siam Banjar.


C.    Manfaat tanaman jeruk
1.      Tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan Vitamin C yang tinggi.
2.      Di beberapa Negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, Alkohol dan Pectin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, minuman dan untuk campuran kue.
3.      Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisonal penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.




















BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam laporan ini penyusun dapat menyimpulkan yang telah kami dapatkan dari hasil prakerin, yang  kami laksanakan selama kurang lebih 3 bulan di UPB (Unit Produksi Benih) Pekalogan Lampung Timur.
1.      Praktik kerja industri industri (Prakerin) merupakan persiapan peserta  untuk memasuki Dunia Kerja. Pengembangan sikap profesional dalam lingkungan keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan. Tempat mempraktikkan teori-teori di sekolah, dengan adanya Prakerin peserta didik dapat memperoleh berbagai pengetahuan yang tidak dapat ditemui dibangku sekolah.
2.      Kegiatan Praktik Industri ini sangatlah bermanfaat bagi kami, dengan adanya kegiatan ini kami dapat belajar lebih dalam mengenai Dunia Usaha dan Dunia Industri.
3.      Praktik kerja industri (Prakerin) merupakan persiapan peserta  untuk memasuki Dunia Kerja.
4.      Di dalam Pratik Industri kita dapat merasakan Dunia Kerja yang nyata.
5.      Di dalam praktik industri mengajarkan kami tentang bagaimana kesabaran, ketekunan dan melatih mental kami dalam Dunia Usaha atau Dunia Industri.

B.     Saran
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini sudah berjalan sangat lancar, itu semua berkat bantuan dari pihak Sekolah, Guru pembimbing dan pihak UPB Pekalongan. Tanpa bantuan mereka, kegiatan ini tentunya tidak akan berjalan dengan lancar. Walaupun demikian, masih terdapat kekurangan di dalam prosedur kegiatan, yang telah kami dapatkan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, baik dari pihak Sekolah, Guru pembimbing maupun pihak UPB Pekalongan, oleh sebab itu kami disini akan menyampaikan saran kepada ketiga belah pihak, yaitu:
1.      Sekolah perlu memenuhi kebutuhan seperti alat praktik dan tempat untuk praktik agar kami lebih mudah dalam praktik, sehingga siswa atau siswi tidak susah dalam praktik.
2.      Pembimbing sekolah harus lebih sering menghubungi dan  mengunjungi, siswa atau siswi yang melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) agar siswa atau siswi tidak tidak bingung saat membuat laporan.
3.      UPB Pekalongan perlu karyawan lebih supaya siswa atau siswi bisa terbagi dalam pekerjaanya masing-masing dan jika ada pembimbing yang tidak masuk bisa digantikan oleh pembimbing yang lain, saat pemberian materi kepada sisiwa atau siswi, materi seharusnya sudah diberikan kepada siswa atau siswi saat prakerinya sudah berjalan setengah dari jadwal prakerin yang ditentukan,  agar tidak terburu- buru.
















DAFTAR PUSTAKA

http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-jeruk-lengkap.html
http://mitalom.com/pengelompokan-gulma-mengenal-jenis-jenis-gulma-dan-nama-latinya/
AAK.1992. Bertanam Pohon Buah-buahan 2 Penerbit Kanisisus.Yogyakarta.
AAk. 2004. Budidaya Tanaman Jeruk, Kanisisus, Yogyakarta.
Barus, A. dan Syukri, 2008. Agroteknologi Tanaman buah-buahan






















GLOSARIUM

Jeruk
: Citrus Sp.
Jeruk siam banjar
: Citrus Reticulata.
Jeruk siem
: Citrus reticulata Blanco.
Okulasi
:okulasi adalah perbanyakan tanaman dengan cara     menempelkan mata entres ( mata tunas) dari tanaman bervarietas unggul , dan bagian batang bawah (sedling) untuk mendapatkan varietas baru.
Genus             
: Fortunellla,Ponciru, Microcitrus, Eremocitrus.
Vegetatif
: perbanyakan/perkembang biakan dengan menggunakan bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar.
Heterozigot
: adalah suatu dari bentuk bentuk genotipe yang mungkin terjadi pada individu.
Stolon
: stolon adalah pepanjangan tunas yamng tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ perbanyakan vegetative.



                                   
                                       .







LAMPIRAN

A.    tehnik okulasi

1.      Membuka jendela batang bawah


2.      Mengambil mata enteres
3.      Memasang mata enteres ke batang bawah



4.      Pengikatan mata enteres pada batang bawah


5.      Melakukan pengolahan lahan untuk persemaian


6.      Membuat lubang persemaian


7.      Melakukan penyiraman



8.      Penyemprotan hama pada pohon induk jeruk

9.      Penyemprotan gulma pada pohon induk jeruk


10.  Jeruk yang sudah berbuah



11.  Dilahan indukan jeruk










BAB ii PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Berdasarkan kurikulum yang dikembang sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik...